10 Muwashofat Tarbiyah
1. Salimul aqidah (Akidah yang lurus), setiap individu
dituntut untuk memiliki kelurusan aqidah yang hanya dapat mereka peroleh
melalui pemahaman terhadap Qur’an dan Sunnah.
- Berwala' kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman
- Tidak berwala' kepada musuh-musuh Islam dan kaum muslimin
- Ridha kepada qadha dan qadar
- Tidak takut masa depan
- Beriman bahwa kesembuhan hanya dari Allah, disertai upaya pemenuhan aspek kausalitas
- Beriman bahwa Yang Memberi Manfaat dan Yang Menimpakan bahaya adalah Allah
- Membedakan antara karamah dan supra natural lainnya
- Memerangi segala bentuk bid'ah dan kemunkaran, di antaranya: Berbagai bentuk jimat dan perdukunan
- Komitmen dengan Manhaj, Al-Kitab dan As-Sunnah dalam membangun aqidah
2. Shahihul ibadah (Ibadah yang Benar), setiap individu dituntut untuk beribadah sesuai dengan petunjuk yang disyariatkan kepada Rasulullah SAW.
- Melakukan shalat-shalat yang memiliki munasabah tertentu
- Qiyamulail satu kali setiap pekan
- Bersedekah dengan kadar tertentu dari penghasilannya
- Berpuasa tiga hari setiap bulaN
- Senantiasa memperbaharui niat
- Menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil
- Menunggu-nunggu waktu shalat
- Sekali khatam Al-Quran setiap bulan
- Bersemangat untuk dzikrullah
- Komitmen dengan adab berdoa
- Banyak bertobat dan beristighfar
- Bersemangat melakukan ibadah sunnah (tambahan)
3. Matinul khuluq (Akhlak yang Baik), setiap individu dituntut untuk memiliki ketangguhan akhlak sehingga mampu mengalahkan hawa nafsu dan syahwat.
- Tidak takjub dengan pendapatnya sendiri
- Berpaling dari laghwu
- Tidak menyebut-nyebut keburukan orang lain
- Pemberani
- Penuh qanaah
- Menguasai nafsu saat marah
- Menerima kritik dan penilaian
- Berbaik sangka pada orang lain
- Memenuhi janji
- Memuliakan keluarga (istri)
- Memuliakan teman
- Memuliakan tetangga
- Baik dalam memberikan nasihat
- Menerima uzur orang yang berbeda dengannya
- Berusaha menjalin cinta kasih dengan saudaranya
- Berlomba melakukan perbuatan baik
- Jika membalas, membalas dengan setimpal dan dalam batas penguasaan nafsu
4. Qadirun ‘alal Kasbi (Mandiri), setiap individu dituntut untuk mampu menunjukkan potensi dan kreativitasnya dalam dunia kerja.
- Tidak utang kecuali darurat
- Memerangi riba
- Tidak berlebihan dalam kebutuhan tersier
- Pandai berpenghasilan selain pekerjaannya
- Meraih keahlian lebih tinggi dalam spesialisasinya
- Menanam saham dengan nisbat tertentu dari pemasukannya
- Mengembangkan hartanya pada proyek-proyek yang bermanfaat
- Pandai dalam mendapatkan (meraih) haknya
- Melatih keluarganya (istrinya) untuk memiliki penghasilan yang membuahkan
5. Mutsaqqaful fikri (Wawasan yang Luas), setiap individu dituntut untuk memiliki keluasan wawasan.
- Mengkaji sirah 6 tokoh Islam
- Mengetahui hukum-hukum muamalah
- Mengetahui jalan untuk mengembalikan tegaknya hukum Islam
- Tatsabbut dalam menerima informasi
- Mengulas 3 risalah lain, selain Risalah Ta'lim dan Muktamar Khamis
- Mengetahui bagaimana menghadapi ghazwul fikri
- Mengetahui aib-aib realita sekelilingnya, dan berusaha menyuguhkan solusi Islam
- Berusaha menjadi positif dan aktif dalam hal yang ia ucapkan dan lakukan, dan menjauhi hal-hal negatif
- Mengetahui 10 wasiat dan mengulasnya
- Mengetahui mafhum intisyar da'awi
- Menghafalkan 5 Juz Al-Quran, jika memungkinkan (26-30)
- Bersungguh-sungguh dalam komitmen berbahasa Arab dalam berbicara dan menulis
- Menyelesaikan yang lalu dan membaca 5 juz Tafsir Al-Quran (26-30)
- Mengkaji secara singkat sejarah As-Sunnah
- Memaparkan berbagai pendapat pada sebagian masalah furu dg memperhatikan adab al-Khilaf
- Mengikuti perkembangan berita harian, internasional dan nasional
- Memiliki perpustakaan khusus, jika memungkinkan
- Memiliki perhatian terhadap segala macam uruf dan tradisi di lingkungannya
6. Qawiyyul jism (Fisik yang Sehat), setiap individu dituntut untuk memiliki kekuatan fisik melalui sarana-sarana yang dipersiapkan Islam.
- Jika makan tidak kekenyangan
- Mempraktekkan olah raga khusus
- Berpuasa sunnah 3 hari setiap bulan
- Mengetahui prinsip-prinsip P3K
- Menyempurnakan komitmen dg petunjuk kesehatan & syar'i, sbgmn
diisyaratkan pada marhalah sebelumnya, seperti pd masalah halal haram
dalam makanan
- Tidak mengkonsumsi makanan selingan, dan tidak makan dalam keadaan masih kenyang
- Berolah raga 15 - 20 menit setiap hari
- Pandai berenang
- Pandai memanah (menembak)
- Rihlah jalan kaki 3 - 5 jam setiap bulan pada udara yang cocok (memperhatikan panas dan dingin)
- Mengkonsumsi makanan yang memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna
- Menjaga berat badan yang seimbang
- Merawat diri dengan sepengetahuan dokter
7. Mujahid lin nafsi (Bersungguh-sungguh), setiap individu
dituntut untuk memerangi hawa nafsunya dan senantiasa mengokohkan diri
di atas hukum-hukum Allah melalui ibadah dan amal shaleh.
- Berbicara pada diri sendiri untuk menolong Islam
- Wara dari syubuhat
- Melaksanakan dzikir harian
- Mengobati diri sendiri dari penyakit-penyakit hati
- Bersegera melaksanakan apa yang disandarkan kepadanya
- Berjanji kepada Allah untuk tsabat
- Bersabar atas sikap tidak baik orang lain
- Mengontrol emosi dan temperamennya
- Menyebarluaskan fikrah Islamiyah
- Memenuhi janji tanpa ragu-ragu
- Melakukan amar ma'ruf nahi munkar sesuai kemampuannya
- Mendorong dirinya untuk berinfaq fi sabilillah
- Berinfaq untuk jihad
- Mengajak orang lain untuk tidak mendatangi tempat-tempat lahwun dan maksiat
- Mengetahui cara-cara mempertahankan diri dari Nafsu dengan segala patokan-patokan syar'inya
- Rendah suara
- Mendorong dirinya untuk hilm
- Berusaha untuk bersabar
8. Munadzam fi syu’unihi (Urusan yang teratur), setiap individu dituntut untuk mampu mengatur segala urusannya sesuai dengan keteraturan Islam.
- Merapikan kertas-kertasnya
- Merapikan aulawiyatnya
- Memprogram semua urusannya
- Berfikir secara ilmiyah untuk memecahkan problematikanya
- Membiasakan diri untuk merencanakan segala urusannya
9. Haristun ‘ala waqtihi (Tepat Waktu), setiap individu dituntut untuk memelihara waktunya sehingga ia terhindar dari kelalaian dan kehilafan perbuatan manusia.
- Menginfaqkan waktu untuk belajar
- Tidak tidur setelah fajar
- Komitmen dengan segala janji
- Menjelaskan kepada orang lain akan nilai waktu
- Mengembangkan dan membuahkan waktunya
- Membuat perencanaan waktunya
10. Nafi’un li ghoirihi (Bermanfaat bagi orang lain), setiap individu harus menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain.
- Menyambung silahturahim
- Menyambung yang memutusnya
- Berdakwah untuk taat kepada Allah Taala
- Mewaspadai kemurkaan Allah Taala
- Memberikan hadiah kepada orang lain
- Mendakwahi keluarganya dan memperbaiki tarbiyah anak-anaknya
- Mengutamakan produk kaum muslimin
- Mengkhususkan satu hari dalam sepekan untuk keluarga
- Memikul beban si lemah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar